Aku pun tertegun, mataku menerawang...
Lalu aku pun bertanya kepadanya,
"Akankah kau juga di sana menemaniku? Ketika nanti kegelapan menjemputku?"
Dia terdiam...
Aku berkata,
"Sinarilah aku, wahai cahaya suci rembulan, berilah cahaya pada setiap malam-malam kelam yang kan kulewati."
Dia masih tetap terdiam..
Seribu kesunyian mencekam kami. Kulihat kebimbangan di mata nya, namun kurasakan keteguhan dalam jiwa nya. Dan dalam hatinya kudengar nyanyian untuk Tuhan, dan doa-doa yang terpanjat dari nurani nya.
Lalu dia tersenyum padaku, dengan kelembutan cahaya yang melebihi batas-batas perasaan,.
Dan dia berkata,
"Takdir Tuhan telah bicara,......"
Lalu dia menghilang, berganti kabut kelabu yang mulai merayap dalam jiwaku; dan kebekuan pun mulai merangkul hatiku.
Kuseru namanya, tapi hanya kesunyian dan kelam malam yang menghampiriku.
Aku pun terpuruk, jatuh ke dalam bayang-bayang..
0 komentar:
Posting Komentar