terus berjalan menelusuri padang luas memori masa laluku, yang hampir terhapus bersama gulir waktu.
Di depan kulihat sebuah cahaya, lebih terang dari mentari, namun lebih sejuk dari embun pagi.
Aku mendekat, lalu ku lihat dia, rembulan yang selalu ku rindu,
dan dalam cahaya dia berdiri, tersenyum, kepadaku..
dan kulihat disampingnya, sang Jibril, sang Ruhul Kudus,
yang kemudian berkata kepadaku,
"Ku sampaikan hidup dan kenangan yang diberikanNya padamu, dan padanya yang kau cinta.
Dan takdir kalian telah ditentukan sejak sebelum hari penciptaan dunia.."
Kemudian dia terbang tinggi, menembus langit ke tujuh.
Tinggalkanku dan rembulan dalam cahaya suci.
dan kembali, jiwaku bersemayam dalam cahaya illahi.....
(07.29.07:07.37)
0 komentar:
Posting Komentar