Aku tahu kau ada disana, dan aku pun tahu kau tahu aku ada di sini. Namun kau tetap disana, bertahan, diam. Tak mencoba untuk melangkah sedikitpun. Karena kau takut, takut kalau kalau kau harus mempertaruhkan sang waktu hanya untuk sebuah pertemuan yang tak pasti, dan aku tahu takdirmu tidak untuk itu.
Namun kau tetap bertahan, diam. Tak tergoyahkan oleh arus jalan yang keras ini.
Kau tetap bertahan, diam, walau ada kalanya kau terhempas dan terjatuh, namun kembali kau bangkit untuk tetap berada di sana, dan kembali bertahan, diam.
Ya... Aku tahu apa yang membuatmu tetap bertahan di sana. Tidak juga maju di jalan ini, tidak pula mundur lalu menyingkir dari arus ini. Memang aku selalu tahu, sejak aku lahir selalu begitu. Mungkin sudah takdirku untuk mengetahui hal-hal yang tak diketahui manusia lain, atau.. Aku bukan manusia? Entahlah, aku justru tak tahu jawaban untuk pertanyaan itu. Aku tak pernah tahu jalan untuku diriku sendiri tanpamu, sementara aku selalu tahu jalan yang akan ditempuh oleh orang lain. Apakah itu anugrah, atau kutukan? Apakah ini menakjubkanmu dan mengagumkanmu, atau kau merasa ini tragis dan amat menyedihkan?? Tak ada yang salah. Aku tetap saja aku, yang selalu tahu tapi tak pernah tahu...
Maka dari itulah, disini aku berada di sebuah persimpangan jalan menuju ke berbagai jalan takdirku yang tak pernah aku tahu akan berakhir dimana, berdiri dengan kebimbangan dan keraguan.
Ingin ku kembali menapakkan kakiku di jalan yang akan membawaku kepadamu, yang dulu pernah aku tempuh dengan suka cita namun lalu kutinggalkan. Aku ingin kembali melangkah di jalan itu, agar aku bisa menyelamatkan dari arus ini, dan membawamu ke jalan yang lebih aman, jalan yang berakhir di sebuah taman yang penuh dengan kedamaian.
Namun aku tak tahu kenapa jalan ini menjadi begitu terjal dan berliku di depan ku. Sehingga entah kenapa aku pun jadi takut dan ragu untuk kembali.
Mungkin, kita merasakan hal yang sama, takut untuk kembali melangkahkan kaki di jalan yang sama, karena khawatir kita harus mempertaruhkan waktu, untuk sebuah pertemuan yang tak juga pasti...
Pernah, aku mencoba untuk mengambil jalan yang lain, jalan yang ku kira akan terang, dan akan membawaku menuju kegembiraan yang kan membuatku melupakan jalan yang lalu. Namun ternyata jalan itu pun buntu, dan akhirnya aku pun kembali ke prsimpangan ini.
Dan lagi, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan..
Mungkin, aku pun harus tetap disini, diam, bertahan...
Seperti dirimu juga di sana.. Dan menunggu sang takdir untuk datang dari salah satu jalan dari persimpangan ini dan menjemput ku untuk pergi.
Namun aku takut, takut kalau ternyata dia datang dari jalan lain, sementara hatiku masih ingin memberontak untuk menapakkan kaki di jalan yang menuju kearahmu, dan aku tak pernah bisa menyelamatkanmu dari arus ini..
Aku tak tahu...
Dan aku kembali diam disini, bertahan...
Kembali, aku menjadi orang yang tahu segala hal, namun tak pernah tahu apa apa.....
0 komentar:
Posting Komentar