Kamis, 24 Maret 2011
Posted by Unknown
No comments | 4:25:00 PM
Pesan ini akan tiba padamu, entah dengan cara apa. Bahasa yang kutahu kini hanyalah perasaan. Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.
Kupandangi langkahmu yang ringan dan tampak seperti melayang, berjalan dengan irama konstan. Engkau tak seperti orang yang berjalan di atas pasir, yang kebanyakan tampak berat dan canggung. Barangkali karena telah ratusan kali kau lakukan itu; menyendiri di tepi pantai,...
Minggu, 13 Maret 2011
Posted by Unknown
No comments | 10:20:00 AM

Berikut ini foto-foto tentang Tsunami di Jepang, Jumat lalu, yang diambil oleh fotografer dari national geographic, bukan hasil foto2 saya sih..hehe.. cuma mau share aja.
Beri komen yaa.....
Klik untuk perbesar gambar!
...
Posted by Unknown
4 comments | 10:19:00 AM
In light of Friday's tsunami following the Japan earthquake, find out how the killer waves are caused, what the warning signs are, and how to respond when a tsunami threatens.
A huge tsunami spawned by the magnitude-8.9 quake—one of the largest ever recorded—rocked Japan's eastern coast, killing hundreds of people, according to the Associated Press.
Within hours, the tsunami hit Hawaii and set off warnings throughout the Pacific, including...
Minggu, 06 Maret 2011
Posted by Unknown
No comments | 11:16:00 PM
Melebur masa,..
Melebur dalam waktu,..
Kugenggam sepucuk kertas bertulis sebuah nama
Mentari tenggelam di ufuk menggelap
Ku sepi dalam bising suara
di dalam jeruji ini membawa ragaku
jiwa menghilang, entah kemana
Mentari tenggelam di ufuk menggelap
Kudengar celoteh orang
Tentang kasih dan cinta
yang dulu pernah kupercaya,
kurasukkan...
Posted by Unknown
No comments | 11:09:00 PM
Hening di sini...
kumenunggu..,
Sebuah pesan tertulis di udara,
menari di sekitarmu
Tak tahu harus apa kata terucap
Tak mengerti tentang sikap yang tak sama
lalu harus bagaimana?
Sedang saat hampa di udara
akupun menatap dalam gelap
Ah,...
Nyatanya hati ini, dalam sepi
masih takut mati
Kamis,...
Kamis, 03 Maret 2011
Selasa, 01 Maret 2011
Posted by Unknown
No comments | 2:27:00 PM
Gaun hitammu menyambar kaki meja, lalu menyapu ujung kakiku. Kamu sengaja berdandan. Membuatku agak malu karena muncul berbalut jaket jins, celana khaki, dan badan sedikit demam.
"kamu tidak tahu betapa pentingnya malam ini," katamu, tertawa tersipu, seakan minta dimaklumi. Pastinya kamu yang merasa tampil berlebihan, karena katamu tadi di telepon, kita hanya akan makan malam sambil mendengarkanmu curhat.
Sebotol Muscat yang berbalur dalam kepingan es diantarkan ke meja. Dudukku langsung tegak. Jangan-jangan malam ini memang betulan penting.
Anggur...
Langganan:
Postingan (Atom)